Bagaimana memanfaatkan alam? Jawaban Islam langsung dan tegas:
Allahlah yang menciptakan langit dan bumi . . . agar Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya. (QS. 11:7)
dalam ayat lain, AL Quran menyatakan:
Allah menciptakan hidup dan mati agar engkau dapat membuktikan nilai moralmu dalam perbuatan baikmu. (QS 67:2)
Karena itu semua muslim sepakat bahwa alam dimaksudkan untuk dimanfaatkan mencapai tujuan moral. Alam tidak diciptakan sia-sia atau main-main (QS 21:16), namun sebagai teater dan sarana untuk upaya moral. Alam itu sendiri tidak baik dan tidak indah. Namun alam diciptakan oleh Allah secara baik dan indah dengan tujuan melayani manusia dan memungkinkan manusia untuk berbuat baik. Kebaikan alam berasal kebaikan tujuan ilahi. Bagi muslim, alam merupaka ni'mah (karunia) Allah, yang dianugerahkan manusia untuk dimanfaatkan dan dinikmati, untuk diubah dengan tujuan mencapai nilai estetika. Alam bukan dimaksudkan untuk dimiliki atau dihancurkan manusia, atau untuk digunakan semaunya sehingga merusakkan diri manusia atau kemanusiaan manusia atau alam itu sendiri sebagai makhluk tuhan. Karena alam adalah karya tuhan, ayat (tanda) tuhan, dan instrumen tujuan Tuhan yang merupakan kebaikan mutlak, maka alam dalam pandangan muslim mempunyai martabat yang tinggi. Orang muslim memperlakukan alam dengan hormat dan rasa syukur yang dalam kepada penciptaNya. Setiap perubahan terhadap alam dinyatakan sah bila mempunyai tujuan yang jelas dan bermanfaat bagi semua orang.
Dengan demikian kaum muslim tak mengalami rintangan atau kerumitan berkenaan dengan pemanfaatan alam. Allah telah menetapkan alam untuk dapat dimanfaatkan oleh mereka tanpa perasaan bersalah. Mereka juga tidak memandang alam sebagai ruh jahat, dewa terkutuk, atau musuh yang harus ditentang, direbut, atau ditundukkan.
***
Selengkapnya baca di buku Atlas Budaya Islam. bab profanitas. bagaimana agama2 memandang alam — suci (naturalis) atau profan (transendentalis)...
.....@Hindun Khairotun Nadlifah@......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar